Pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru merupakan proses pengaturan lingkungan atau suasana agar siswa belajar. Artinya belajar itu bukan sekedar untuk menumpuk pengetahuan tetapi perubahan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman belajar. Melalui pengalaman itu diharapkan terjadinya pengembangan berbagai aspek yang terdapat dalam individu, seperti sikap, minat, bakat, kemampuan, potensi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran, Rousseuau (dalam Sardiman 2004:96) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi. Jadi, aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar.
Menurut Sriyono (2000), aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada pembelajaran seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Aktivitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini. Aktivitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat.
Horng dkk (2005), mengemukakan berbagai strategi pengajaran kreatif terbukti berhasil meningkatkan aktivitas para siswa. Strategi-strategi tersebut sebaiknya diterapkan sebagai aktivitas yang terintegrasi. Strategi-strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning).
- Penggunaan berbagai peralatan bantu dalam pengajaran (multi-teaching aids assisstance).
- Strategi manajemen kelas (class management strategies).
- Menghubungkan isi pengajaran dengan konteks kehidupan nyata.
- Menggunakan pertanyaan terbuka dan mendorong para siswa untuk berpikir kreatif (open questions and encouragement of creative thinking).
0 komentar:
Posting Komentar